“Tidak Perlu
Berbuat Banyak, Berbuatlah Sedikit Namun Berarti Bagi Orang lain”
Senyum tanpa beban, bersemangat, dan selalu ceria di tengah keterbatasan. Itu
lah kiranya gambaran anak-anak bimbingan belajar Yayasan Swayanaka RT 04 RW 10
Cijantung, Jakarta Timur yang saya kunjungi setiap Minggu. Sebagian besar
anak-anak ini adalah anak dari keluarga kurang mampu yang orang tuanya
rata-rata bekerja sebagai pedagang keliling dan buruh cuci. Beruntung karena
mereka masih bisa mengenyam pendidikan di bangku sekolah, walaupun kebanyakan
berhenti hanya sampai SMA karena keterbatasan biaya untuk kuliah. Setiap
Minggu, saya dan teman-teman volunteer Swayanaka yang lain mengajar
anak-anak tersebut berbagai pelajaran yang masih belum mereka pahami di
sekolah, terkadang juga kami menyisipkan pendidikan karakter dan lingkungan.
Anak-anak tersebut bukanlah anak-anak yang cepat menangkap materi pelajaran
yang diajarkan, sehingga pengajar harus benar-benar sabar dan telaten dalam
mengajar. Hal yang dulunya sulit sekali saya makhlumi, tapi kini saya mengerti
bahwa setiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dan sudah menjadi tugas
pengajar untuk memfasilitasi kemampuan itu dengan metode belajar dan cara
mengajar yang benar. Satu hal yang saya yakini adalah, setiap anak itu
sebenarnya punya potensi untuk menjadi pandai, asalkan diajar dengan baik dan benar sesuai karakternya.
Perlu treatment yang berbeda, misalnya untuk anak yang sangat rajin
mencatat dengan anak yang cenderung lebih suka mendengarkan gurunya menerangkan
di kelas.
Selain belajar, anak-anak sesekali juga diajak untuk bermain bersama misalnya outbound, piknik, atau pentas seni. Hal ini dilakukan karena anak-anak cenderung
jarang mendapatkan hiburan semacam ini lantaran orang tua yang repot mencari
nafkah.dan keterbatasan uang untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya rekreatif.
Dengan berbagai kegiatan ini, anak-anak sudah merasa sangat senang. Hal
ini membuka mata hati saya untuk lebih bersyukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah menganugerahi saya kehidupan yang lebih baik daripada mereka.
Bisa jadi sesuatu yang kecil bagi kita, ternyata besar untuk orang lain.
Mungkin yang bagi kita tidak seberapa berarti, justru sangat berharga bagi
orang lain.
Pembelajaran itulah yang saya peroleh dari anak-anak di bimbel Swayanaka. Bersama
Swayanaka pula, saya mengenal orang-orang dengan kepedulian sosial yang
tinggi. Orang-orang yang mengajarkan pada saya tentang apa artinya membahagiakan orang lain.
Tidak perlu berbuat yang besar, berbuat hal kecilpun bisa sangat bermakna untuk
orang lain. Tidak ada yang istimewa dengan mengajar bimbel setiap Minggu yang
kurang lebih sudah lima bulan ini saya lakukan. Tetapi hal sederhana ini sangat
membantu anak-anak memahami pelajaran mereka di sekolah, khususnya bagi mereka
yang kurang mendapat perhatian orang tua. Jika ada kemauan, teman-temanpun bisa
melakukan hal yang sama dan jangan ragu untuk memulainya hari ini :)
Pekan kreativitas seni bimbel swayanaka 23 Desember 2013 |
Me with the kids at Ragunan Zoo |
The zoo did not only give the kids pleasure to see the animal but also where they could learn about animals |
The kids did drawing and painting after learning the animals |
Yaps..time is money, when you give your time for people, it is as sama as you give your money:)
ReplyDelete