"Tuhan menciptakan rasa cinta di setiap hati insan manusia. Maka dengarkanlah manakala cinta berbicara karena pada saat itulah hatimu bersuara"
You are my caffein whom I am addicted to love |
Cinta...
Bukan mata yang buta melihat
Tapi mata hati yang buta mencerna makna
Makna bahwa aku bukan siapa-siapa
Tidak lebih dari teman melepas canda tawa
Menumpahkan lara saat jiwamu berduka
Makna bahwa aku hanyalah bahu sandaran
Saat kepalamu mulai berat karena beban
Saat kau butuh pelukan hangat
Ketika dingin menerpa, hasrat melanda
Cinta...
Andai aku bisa memilih
Aku ingin menjadi tuli saja
Gaung ceritamu tentangnya
Yang sebenarnya tidak pernah ingin kudengar
Ekspresimu menggebu syahdu
Menyesakkan dada, menggelapkan sukma
Namun aku tetap ingin kamu tatapku tersenyum
Senyum yang mungkin bagimu tak seberapa berharga
Tapi setidaknya itu membuatmu lega
Karena aku mendengarkanmu, memahamimu
Cinta...
Jauh terasa dekat, dekat terasa jauh
Bilangan waktu yang kita lewatkan bersama
Bagaikan kedipan mata sekilas lalu
Sia-sia tanpa makna
Makna yang kucari, cinta...
Cinta...
Mengapa Tuhan mempertemukanmu denganku
Saat aku tak siap menolak kehadiranmu
Pengobat laraku di kala itu
Saat jiwaku rapuh karena masa lalu
Cerita kita begitu singkat
Tanpa awal, tanpa akhir
Mengalir tak terduga
Bila mau, aku ingin menyesalinya
Tapi hatiku berkata
Kau anugerah yang tak layak disayangkan
Cinta...
Kau boleh menilaiku perempuan yang sedikit punya sabar
Tapi sadarkah kamu?
Berapa lama aku bersabar untukmu?
Mendengarkanmu setiap waktu
Walau aku muak dengan dongengmu
Yang selalu tentangnya
Srikandi sakti yang kau puja mulya
Kamu tahu betul sulitnya bersabar bagiku
Kamu bahkan harus mengajariku berulang kali bukan?
Tapi nyatanya kamu tak mampu melihat
Sebanyak senyum yang tampak di bibirku
Sebanyak itu pula aku menahan pedih
Apakah itu bukan sabar namanya?
Cinta...
Dalam doa aku bertanya pada Pencipta
Untuk apa aku harus melalui jalan ini bersamamu
Jika tiada jalan ini berujung indah
Tuhan tak jua menjawab
Aku pun kesal dan terus bertanya
Tapi imanku selalu berbisik lembut
Tiada Tuhan punya kehendak tanpa tujuan
Tanpa kebaikan bagi makhlukNya
Maka, akupun menitikkan airmata
Memohon ampun atas ketidaksabaranku
Menanti jawaban itu
Jawaban yang masih menjadi rahasia Tuhan
Cinta...
Senandung lagu mengalun hati
Petikan musik yang menggugah rasa
Menyampaikan pesan rinduku untukmu
Dan rindumu untuknya
Pertama kalinya aku alami
Sebuah cinta yang tidak harus memiliki
Inikah caramu mengajariku bersabar?
Cinta..
Terima kasih atas hari-hari yang kau isi
Tangan yang ringan mengulurkan bantuan saat aku butuh
Walau rasa ini tidak pernah sekalipun terucap
Aku yakin kamu pun merasanya
Meski sedikit dan dalam kebingungan
Rasa berdua yang menemui banyak halangan untuk diikrarkan
Maka cukuplah menjadi cerita
Yang kelak kita kisahkan pada anak cucu di hari tua
Inilah cinta itu, cinta yang tertunda
well said :)
ReplyDeletehahahahaha thanks:)
ReplyDelete